MAKALAH FARMAKOLOGI
“DOSIS OBAT”
![]() |
Disusun
Oleh :
TRI SUSILOWAT
201201148
PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan syukur kami
kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam kebodohan menjadi
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa pula
kami berterimakasih kepada pembimbing kami yang telah memberikan ilmu dalam
mata kuliah ini.
Dalam makalah ini kami membahas tentang “DOSIS OBAT”. Kami selaku penyusun
makalah ini berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan
dalam perkuliahan
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Madiun, 24 September
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
|
|
||
Kata Pengantar
|
|
||
Daftar Isi
|
|
||
BAB I
|
PENDAHULUAN
|
|
|
|
A.
|
Latar Belakang
|
|
|
B.
|
Rumusan Masalah
|
|
|
C.
|
Tujuan Penulisan
|
|
BAB II
|
PEMBAHASAN
|
|
|
|
A.
|
Pengertian Dosis Obat
|
|
|
B.
|
Macam-macam Dosis Obat
|
|
|
C.
|
Cara Perhitungan Dosis Obat
|
|
|
D.
|
Contoh Kasus
|
|
BAB III
|
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Karna
seperti yang telah kita ketahui, hal yang pertama kali kita lakukan jika kita
sedang sakit atau ada bagian tubuh,
anggota tubuh, atau ada yang tidak beres dengan tubuh kita pasti kita akan
buru-buru kedokter dan mencari obat untuk mengobati sakit yang kita derita.
Namun
apakah kita tahu bagaimana cara obat bekerja didalam tubuh kita itu? Oleh
karenanya paling tidak, kita harus tahu dulu bagaimana sebenarnya perjalanan
panjang obat di dalam tubuh, sampai kemudian menimbulkan efek yaitu mengurangi
rasa cemas, menghilangkan rasa sakit, menyembuhkan penyakit dan membuat rasa
nyaman, atau bahkan membuat “fly” alias terbang ke angkasa. Selain manfaatnya,
tentu kita juga harus tahu akibat buruknya jika mengkonsumsi diluar aturan dari
yang ditentukan.
Oleh
karena itu kita harus selalu memperhatikan bagaimana obat itu bekerja, dosis
yang harus kita konsumsi, efek dari pemakaian obat tersebut, dan keadaan dari
obat itu sendiri apakah masih dalam keadaan baik atau sudah tidak layak untuk
digunakan. Sehingga kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan
sepertihalnya over dosis, atau malah menimbulkan kekebalan bagi penyakit yang
kita derita atau bahkan dapat menimbulkan kematian bila salah dalam
mengkonsumsi obat.
Dalam
makalah ini akan saya bahas mengenai masalah yang terjadi dalam menangani
pasien. Disini akan dijelaskan apa saja obat yang dapat diberikan kepada pasien
tersebut, dan apa efek samping maupun kegunaannya dan bagaimana seorang perawat
dalam menjalankan peranannya dalam masalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang diatas adapun rumusan masalahnya, yaitu :
1.
Apa pengertian dosis
obat?
2.
Apa saja macam-macam
dosis obat?
3.
Bagaimana cara perhitungan
dosis obat?
4.
Bagaimana penerapan
perhitungan dosis obat dalam suatu kasus?
C.
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusna
masalah diatas adapaun tujuan penulisannya adalah :
1.
Menjelaskan pengertian
dosis obat.
2.
Menjelaskan macam-macam
dosis obat.
3.
Menjelaskan cara
perhitungan dosis obat.
4.
Menjelaskan penerapan
perhitungan dosis obat dalam suatu kasus.
5.
Sebagai tugas mata
kuliah farmakologi semester III.
BAB I
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Dosis obat
adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram,
milligram,mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya
(Unit Internasional). Kecuali bila dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan
dosis obat yaitu sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita
dewasa, juga disebut dosis lazim atau dosis medicinalis atau dosis terapeutik.
Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis terapeutik terutama obat yang
tergolong racun ada kemungkinan terjadi keracunan, dinyatakan sebagai dosis
toxic. Dosis toxic ini dapat sampai mengakibatkan kematian, disebut sebagai
dosis letal.
Obat-obat
tertentu memerlukan dosis permulaan (initial dose) atau dosis awal (loading
dose) yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (maintenance dose). Dengan
memberikan dosis permulaan yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (misalnya
dua kali), kadar obat yang dikehendaki dalam darah dapat dicapai lebih awal.
Hal ini dilakukan antara lain pada pemberian oral preparal Sulfa
(Sulfisoxazole,Trisulfa pyrimidines), diberikan dosis permulaan 2 gram dan
diikuti dengan dosis pemeliharaan 1 gram tiap 6 jam.
B. MACAM-MACAM
DOSIS OBAT
1. DOSIS TERAPI
Sejumlah obat yang memberikan efek
terapeutik
2. DOSIS MAKSIMUM
§
Batas
dosis yang relatif masih aman diberikan pada penderita
§
untuk
memberitahukan pada apoteker, bahwa dokter dengan sadar melebihkan obat, maka
resep diberi tanda seru (!) disertai paraf
3. DOSIS TOKSIK
Dosis obat yang diberikan melebihi dosis
terapeutik, sehingga dapat menyebabkan terjadinya keracunan obat
4. DOSIS LETHAL
§
dosis
yang menyebabkan kematian pada hewan coba
§
Besarnya
melebihi dosis toksik
5. INITIAL DOSE
Merupakan dosis permulaan yang diberikan
pada penderita dengan tujuan agar konsentrasi / kadar obat dalam darah dapat
dicapai lebih awal
6. LOADING DOSE
Dosis obat untuk memulai terapi,
sehingga dapat mencapai konsentrasi terapeutik dalam cairan tubuh yang
menghasilkan efek klinis
7. MAINTENANCE DOSE
§
Dosis
obat yang diperlukan untuk memelihara-mempertahankan efek klinik atau
konsentrasi terapeutik obat yang sesuai dengan dosis regimen
§
Diberikan
dalam tiap obat untuk menggantikan jumlah obat yang dieliminasi dari dosis yang
terdahulu
§
Penghitungan
dosis pemeliharaan yang tepat dapat mempertahankan suatu keadaan stabil di
dalam tubuh
C. CARA
PEMBERIAN OBAT
Ø
Bentuk Padat
1. Bentuk
Oral
Bentuk oral adalah obat yang masuk
melalui mulut. Pada umumnya cara ini lebih disukai karena paling murah dan
paling nyaman untuk diberikan. Bentuk oral ini adalah bentuk tablet, kapsul,
dan lozengez.
2. Bentuk
Topikal
Bentuk obat ini dipakai untuk permukaan
luar badan dan berfungsi melindungi atau sebagai vehikel untuk menyampaikan
obat. Bentuk paling penting adalah salep dan krim. Salep dipakai untuk lesi
kering dan bertahan di kulit lebih lama. Krim umumnya dipakai untuk lesi basah.
3. Bentuk
Supositoria
Supositoria adalah obat dalam bentuk
mirip peluru dan akan mencair pada suhu badan. Supositoria adalah cara memberi
obat melalui rectum untuk lesi setempat atau agar diserap sistemik.
D. CARA
PERHITUNGAN DOSIS OBAT
Dosis
Maksimum
- Kecuali dinyatakan
lain, dosis maksimum adalah dosis maksimum dewasa (20-60 tahun) untuk pemakaian
melalui mulut, injeksi subkutan dan rektal.
Di F.I III daftar dosis maksimum
ada di halaman 959-994.
Untuk orang lanjut usia karena
keadaan fisik sudah mulai menurun. Pemberian dosis harus lebih kecil dari dosis
maksimum.
Menurut buku Obat-Obat
penting .
- 65- 74 tahun, dosis biasa - 10%
- 75-84 tahun, dosis biasa - 20%
- Diatas 85 tahun, dosis biasa – 30%
Menurut buku ilmu resep
- 60 -70
tahun 4/5 dosis dewasa
- 70- 80 tahun 3/4
dosis dewasa
- 80-90
tahun 2/3 dosis dewasa
- 90 tahun ke atas ½ dosis dewasa.
Perhitungan dosis anak berdasarkan
usia
1. Rumus
Young:
×dosis
dewasa

(n dalam
tahun untuk anak usia di bawah 8 tahun).
2. Rumus
Dilling: 

(n dalam tahun anak di atas 8 tahun)
3. Rumus
Fried : 

(n dalam
bulan)
4. Rumus
Cowling:

(n adalah
satuan tahun yang digenapkan ke atas)
5. Rumus
Bastedo:

(n adalah
usia anak dalam tahun)
6. Rumus
Gaubius:
Berupa
pecahan yang dikalikan dengan dosis dewasa
0-1
tahun =1/12x dosis dewasa
1-2
tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3
tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4
tahun = 1/4 x dosis dewasa
4-7
tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun =
½ x dosis dewasa
14-20 tahun
= 2/3 x dosis dewasa
21-60 tahun
= dosis dewasa
Perhitungan
dosis berdasarkan bobot badan
1.
Rumus Clark (amerika)
Bobot badan anak (pon) x
dosis dewasa
|
150
2.
Rumus Themich Fier (Jerman)
Bobot badan anak (kg) x
dosis dewasa
|
70
3.
Rumus black (Belanda)
Bobot badan
anak (kg) x dosis
dewasa
|
62
Perhitungan
dosis berdasarkan luas permukaan tubuh
1.
UI Jakarta
Luas permukaan tubuh
anak x dosis
dewasa.
|
1,75
2.
Rumus Catzel
Luas
permukaan tubuh anak x dosis dewasa
Luas
permukaan tubuh dewasa
Dosis
maksimum gabungan (DM sinergis)
- Jika dalam
satu resep terdapat dua atau lebih zat aktif (bahan obat) yang kerjanya pada
reseptor atau tempat yang sama maka jumlah obat yang digunakan tidak boleh
melampaui jumlah dosis obat-obat yang berefek sama tersebut.
- Baik
sekali pakai ataupun dosis sehari.
Contoh obat
yang memiliki efek yang sama
- Atropin
sulfat dengan ekstrak belladonae
- Pulvis
opii dengan pulvis overi
- Kofein
dan aminofilin
- Arsen
trioxida dan Natrii arsenas
E.
CONTOH
OBAT ANTIBIOTIK UNTUK DIARE
1. Omegtrim
2. Cotrimokzazol
3.
Tetracyclin
F.
CONTOH
KASUS
A. Di
hitung berdasarkan USIA
1. An.
Puri, 5 th, BB 30 kg, dibawa ke bidan karena batuk berdahak dan pilek sejak 3
hari yg lalu.
R/ Amoxicillin 250gr
GG 50mg
DMP 50mg
Demacolin 1 tab (500gr)
Perhitungan untuk usia
< 8 tahun (Young)
Dosis GG:
×dosis dewasa

=
×
dosis dewasa

=
× 50 mg

= 14,70 mg
Dosis DMP:
×dosis dewasa

=
×
dosis dewasa

=
× 50 mg

= 14,70 mg
Dosis Demacolin:
=
×dosis dewasa

=
×
500

= 147,0 gr
Dosis Amoxicillin:
1 ×
= 250 gr

2. An.
Maya 14 tahun BB 39 kg, dibawa ke bidan karena batuk
berdahak dan pilek sejak 3 hari yg lalu.
R/ Amoxicillin
500 gr
GG 50mg
DMP 50mg
Demacolin
1 tab (500gr)
Perhitungan Usia > 8 tahun ( Dilling)
Dosis Gliceryl Guaiokolat (GG) :


= 

=
35 mg
Dosis
DMP:

= 

=
35 mg
Dosis
Demacolin:
= 

= 

= 350 gr
Dosis Amoxicillin:
= 500 gr
3. Nn.
Intan, 28 thn, BB 52 kg hamil T 1 datang ke bidan dengan keluhan mual, muntah
hebat. (ibu hamil Hiperemesis).
Dosis:
R/ Piridoksin 10 mg/hari selama kehamilan
Sangobion
1 × 1 tbl
Folid
acid 0,25 – 1,0 mg/hari
4. Ny.
Shinta datang ke bidan dengan membawa anaknya yang diare, umur 8 bulan BB 5kg.
Penyelesaian:
Omegtrim syr
R/ Trimethoprim 80
mg
Sulfamethoxazole 400 mg
|
Guanistrep syr
R/ Kaotin 986
mg
Pektin 40
mg
|
Dosis:
·
Omegtrim syr
1 sendok
takaran, 1 kali sehari
·
Guanistrep syr
1 sendok
takaran, 1 kali sehari
5.
Pak Sumardi usia 50 tahun BB 63 datang ke bidan dengan keluhan Diare
selama 3 hari.
R/ Tetrasiklin 250-500mg
Imodium
Dosis:
Tetrasiklin: 4×1
selama 3 hari
Imodium: Dosis awal : 4 mg,
diikuti 2 mg setiap selesai buang air besar.
a. Anak
usia 8bulan tahun di diagnosa batuk berdahak selama 3 hari.
R/
Amoxicilin 250mg
Gliceril Guaikolat 50mg
Dektometripham 50mg
Demacolin 500mg
Dengan
rumus Fried
DM bayi (bulan) GG
= n x
Dosis maksimum dewasa
150
= 8/150 x 50mg
=2,76 mg
Jadi
dosis untuk sekali minum 2,76mg
Dektomethopam =
n_ x DM
150
=
8/150 x 50
= 2,67mg
Jadi
dosis untuk sekali minum 2,67
Demacolin = n_ x DM
150
=
8/150 x 500
=
26,67mg
Jadi
dosis untuk sekali minum 26,67mg
Dosis Amoxicilin 250mg 1x minum
a. Usia
1-5 dengan batuk berdahak
R/
Amoxicilin 250
mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin 500mg
Dengan
rumus Young
GG = n_ x DM
N+12
=
4/4+12 x 50mg
=12,5mg
Jadi
dosis sekali minum adalah 12,5 mg
Dektomethropam = n_ x DM
N + 12
= 4/4+12 x
50
= 12,5mg
Jadi
dosis sekali minum 12,5mg
Demacolin = n_ x DM
N + 12
= 4/4+12 x
500
= 125mg
Jadi
dosis sekali minum 125mg
Dosis Amoxicillin 1x1(250mg)
b. Anak
usia 5 – 10 dengan batuk berdahak.
R/
Amoxicilin 250 mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin 500mg
Dengan
rumus dilling
GG = n_ x DM
20
= 10/20 x 50
= 25mg
Jadi
dosis sekali minum 25mg
Dektomethropam = n_ x DM
20
= 10/20 x 50
= 25mg
Jadi
dosis sekali minum 25mg
Demacolin = n_ x DM
20
= 10/20 x
500
= 250mg
Jadi
dosis sekali minum 250mg
Dosis amoxicillin 1x 1
c. Usia
10 – 20 dengan batuk berdahak
R/
Amoxicilin 500 mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin 500mg
Dengan
rumus Gaubus
GG = 2/3 x 50
= 33,35mg
Jadi
dosis sekali minum 33,35 mg
Dektamethropam
= 2/3 x 50
= 33,35mg
Jadi
dosis sekali minum 33,35 mg
Demacolin = 2/3 x 500mg
= 250mg
Jadi
dosis sekali minum 250mg
Dosis amoxicicillin
1 x 1 (500mg)
B.
Berdasarkan
berat badan
a.
Anak usia 1 tahun
dengan batuk pilek berat badan 9kg
R/
Amoxicilin 250 mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin 500mg
GG =
9/70 x 50
=6,43
Detometropam =
9/70 x 50
=6,43
Demacolin =
9/70 x 500
=64,
29
Dosis Amoxcicillin 1 x 1 (250mg)
b.
Usia 5th dengan
berat 15kg
R/ Amoxicilin 250
mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin 500mg
GG = 15/70 x 50
=10,71mg
Detometropam = 15/70 x 50
=10,71 mg
Demacolin
= 15/70 x 500
=107,143 mg
Dosis
Amoxcillin 1 x 1 (250mg)
c.
Usia 10tahun, BB
20kg
R/ Amoxicilin 250
mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin 500mg
GG = 20/70 x 50
=14,29mg
Detometropam = 20/70 x 50
=14,29mg
Demacolin
= 20/70 x 500
=142,86mg
Dosis
Amoxicillin 1 x 1 (250mg)
Usia
20th BB 55kg
R/ Amoxicilin 500
mg
GG 50mg
Dektometropam 50mg
Demacolin 500mg
GG = 55/70 x 50
=39,28mg
Detometropam = 55/70 x 50
=39,28mg
Demacolin
= 55/70 x 500
=392,85 mg
Dosis
Amoxicilin 1 x 1(500mg
C.
Ibu hamil dengan
hiperemesis level 3
R/ Domperidon 1 x ½
Sangobion 1 x 1
Folamil Genio 1x1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
·
Dosis obat adalah jumlah
obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram,
milligram,mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya
(Unit Internasional).
·
Dalam memberikan dosis
obat harus sesuai dengan kondisi dan usia pasien. Dengan menggunakan rumus yang
telah ditetapkan untuk menentukan dosis yang tepat. Agar pasien merasa puas
atas tindakan keperawatan yang kita berikan.
·
Macam-macam dosis obat:
dosis terapi, dosis maksimum, dosis toksik, dosis lethal, initial dose, loading
dose, maintenance dose.
·
cara perhitungan dosis obat dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan usia
dan berdasarkan berat badan.
B.
SARAN
Dalam
memberikan dosis obat yang tepat dan juga akurat. Dibutuhkan kemampuan untuk
mengetahui dan menerapkan rumus perhitungan dosis. Jadi, kita sebagai perawat
yang profesi professional harus mampu menguasai tentang dosis obat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar